Thursday, October 21, 2010

Menyayangi Anak Cara Rasulullah

Menyayangi anak adalah perintah Islam, kerana Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam banyak memberikan contoh bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, lemah lembut, belas kasihan, menahan marah dan memaafkan anak-anak.

Sebagai contoh pula, Rasulullah pernah memendekkan bacaan solatnya ketika mendengar anak menangis dan mengangkat anak jatuh didekatnya ketika sedang khutbah serta mencium anak dan cucunya.

Allah akan mencabut sifat belas kasih apabila orang tua tidak menyayangi anak. Dengan demikian orang tua harus mencintai dan menyayangi anak, agar tumbuh rasa kasih sayang tersebut dan Allah juga mencintai kelembutan serta membenci kekerasan.
  • Suatu ketika Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam didatangi oleh seorang penduduk desa yang tidak suka mencium anak-anaknya. Rasulullah SAW bersabda, "Tiada kuasa aku (menolong kamu) jika Allah telah mencabut sifat belas kasih dari hatimu” (HR.Bukhari).
  • Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bersabda, ” Sesungguhnya Allah Maha Halus dan menyukai kehalusan. Dia memberikan sesuatu dengan dengan kelembutan dan Allah tidak memberikan sesuatu dengan kekerasan” (HR.Muslim).
  • Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu bahawa suatu hari Al Aqra bin Habis melihat Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam sedang menciumi Al Hasan. Kemudian Al Aqra memberitahukan kepasa Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bahawa ia memiliki sepuluh orang anak tetapi belum pernah menciumi salah seorang diantara mereka. Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bersabda,"Barangsiapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan disayangi”. (HR.Tirmidzi)
  • Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bersabda, “Tidaklah sempurna keimanan seorang diantara kamu sebelum aku menjadi orang yang paling dicintainya daripada anak, orang tua, dan semua manusia”. (HR.Muslim).
  • Anas radhiallahu 'anhu mengatakan, “Belum pernah saya melihat orang yang lebih mengasihi keluarganya bila dibandingkan dengan Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam” (HR.Muslim).
Dalam hadist lain disebutkan :
  • Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bersabda, “Sesungguhnya saya pernah melakukan solat, dan saya bermaksud memperlama dan memperpanjang solat saya tersebut. Lalu saya mendengar suara tangisan bayi, maka saya pun memperpendekkan solat saya, sebab saya tahu, ibunya malah gembira dengan tangisan anak tersebut.” (HR.Bukhari Muslim)
  • Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam bersabda, “Cintailah anak-anak dan kasihanilah mereka. Jika kalian berjanji kepada mereka maka penuhilah janji kalian, sebab mereka tidak berfikir (melihat) kecuali bahawa kalian akan memberi rezeki kepada mereka” (HR.Tahawi).
  • Dari Usamah bin Zaid radhiallahu 'anhu, “Saya pernah mengutus putrei Rasulullah sallallahu 'alaih wasallam kepada ayahnya, bahawa anak saya sudah menjelang ajal. Maka beliau mengutus (seseorang) dan mengirim salam seraya bersabda, “Sesungguhnya apa yang diambil dan diberikan oleh Allah adalah milikNya. Setiap sesuatu disisi ALlah subhanahu wata'ala memiliki batas akhir yang telah ditentukan. Oleh karena itu bersabarlah kamu dan berharaplah akan adanya pahala! Maka puteti beliau bersumpah agar beliau mendatanginya. Beliau pun berdiri (dan berangkat). Bersama Beliau adalah Saad bin Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubai bin Kaab, Zaid bin Tsabit serta beberapa orang laki-laki. Anak tersebut kemudian diangkat dan diserahkan kepada beliau dan diletakkan dipangkuan, sementara nafas beliau tersengal hebat dan air mata beliau mengalir dengan deras. Saad bertanya, “Apa erti semua ini, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ini adalah rasa kasih sayang yang dijadikan oleh Allah subhanahu wata'ala di hati semua hamba-Nya”. (HR.Bukhari Muslim).
 
sumber : internet

1 comment: