Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat di dalam rumah, dari  orangt ua mereka. Jadi,  kita jangan malas mengajak anak berbual-bual dan  bercerita. Bicarakan tentang apa yang mereka pelajari di sekolah serta  apa yang ingin mereka capai. Memang sebaiknya kita selalu mengikuti  perkembangan anak, baik di rumah mahupun sekolah.Kita ibu bapa harus bersikap proaktif. Pencapaian anak-anak yang memiliki ibu bapa yang selalu mengikuti  kemajuan anaknya di sekolah lebih tinggi berbanding anak yang ibu bapanya  jarang mengajak berbicara.
Berikut 10 cara sederhana yang mungkin dapat kita terapkan untuk memulakan perbualan, menimbulkan minat anak agar mahu mendengar perkataan kita dan menceritakan pengalamannya.
1. Jadi pendengar yang baik
Bila anak ingin menceritakan sesuatu hal, hentikan kegiatan yang  sedang  kita lakukan ketika itu. Jika tidak, anak akan merasa tidak  dipedulikan dan mengangggap kita tidak punya waktu untuknya. Hindari pula  memotong pembicaraannya. Biarkan anak mengungkapkan perasaan marah,  ketakutan, kegembiraannya, atau sekadar memberi komen. Di lain waktu,  giliran anak yang mendengarkan perkataan kita dan tidak ada salahnya menceritakan tentang topik yang sesuai untuk usianya. Menjadi pendengar  yang baik serta perhatian yang kita berikan merupakan pemberian yang  terbaik bagi anak-anak.
Berikut ini contoh kata-kata yang menunjukkan pada anak betapa kita  serius mendengarkan apa yang dikatakan atau diceritakannya:
- Iyaka, lalu?
 - Mama mengerti.
 - Wow!
 - Wah, hebatnya!
 - Ya, Mama mengerti perasaan kamu.
 - Teruskan sayang cerita kamu, keluarkan apa yang kamu pendam.
 
2. Dua arah
Bila berbicara pada anak, beri mereka pilihan, bila memungkinkan.  Biarkan mereka merasa sedang membebek dengan kita, bukan sedang diatur.  Ciptakan komunikasi dua arah, bukan komunikasi satu arah, dan bukan  sikap tidak tahu.
3. Tenang, jujur
Hindari mengucapkan kata-kata yang tidak sesuai sebagai ungkapan rasa  marah dan kecewa. Anak akan belajar menjadi pendengar yang baik dan  percaya pada apa yang kita katakan bila kita berbicara dengan benar,  jujur, dan tenang. Rasa percaya dan menghormati datang dari kejujuran  dan ketulusan. Bila kita tidak bersungguh-sungguh, jangan katakan hal  yang tidak perlu kita katakan.
4. Beri sokongan
Bila anak mempercayakan ceritanya pada kita, mereka harus merasa  lega, terinspirasi, merasakan adanya sokongan dari kita, dan bersemangat. Jangan  buat mereka merasa bersalah atau kecewa. Bila anak datang kepada kita  dan menceritakan masalah yang dihadapinya, dengarkan dengan penuh  perhatian dan beri sokongan melalui kata-kata seperti:
- Mama yakin kamu dapat mengatasinya.
 - Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, termasuk masalah yang kamu hadapi.
 - Fikirkan lagi matang-matang. Kamu harus betul-betul memahaminya.
 - Mama ada di sini untuk membantumu.
 - Mama pun dulu pernah mengalaminya waktu mama umur macam kamu.
 
5. Tempatkan diri
Usahakan untuk melepaskan sifat-sifat sebagai orangtua ketika mendengarkan luahan hati anak dan cubalah menempatkan diri pada posisi anak. Fikir dan  rasakan betapa sulitnya bagi anak untuk mengutarakan masalah yang  dihadapinya dan fikirkan matang-matang sebelum memberi reaksi atau  komentar.
6. Hindari hujanan pertanyaan
Usahakan agar tidak menguasai pembicaraan. Bila anak meluahkan perasaannya dan kita terlalu cerewet atau kecewa dengan ceritanya, kemungkinan di  lain waktu bila dia memiliki masalah, anak sudah malas menceritakannya kepada kita Sebagai orangtua, tentu ada saatnya di mana harus membahas  permasalahan yang dihadapi anak. Pastikan  kita  membahas masalahnya dan  tidak lari dari itu.
7. Tindakan susulan
Setelah ia meluahkan perasaannya, lakukan tindakan susulan. Hal ini akan membuat anak yakin, kita  peduli akan kesulitannya, mahu membantu, sekaligus memberi kesempatan  pada kita untuk masuk ke dalam dunianya.
8. Luangkan waktu
Orangtua yang sibuk tidak selalu merupakan orangtua yang buruk.  Lakukan segala sesuatu secara spontan, seperti pergi menonton wayang  ataupun berolahraga bersama. Wajib luangkan waktu, sedikit pun ok  untuk buah hati tercinta.
9. Minta maaf bila salah
Bila kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak  seharusnya dikatakan/dilakukan, jangan ragu atau malu meminta maaf pada  anak. Akui bahawa kita pun hanya manusia biasa yang biasa melakukan  kesalahan.
10. Cintai buah hati
Katakan pada anak (tanpa pernah merasa bosan), betapa kita menyayanginya dan tunjukkan   perlakuan yang penuh kasih. Beri ia  perhatian, seperti saat ia masih bayi yang belum tahu apa-apa.  Perlihatkan padanya, bagi kita tidak ada yang lebih penting selain  berada bersamanya. 
Sumber: Internet
terima kasih mama atas info berkenaan.....kena layan jugakkan anak berkomunikasi...
ReplyDeleteiya zaidah, anak-anak mmg selalu inginkan perhatian. teringat fiyan dkt rumah, kalau mama atau papanya tidur membelakangkan dia, pasti ditariknya badan menghala ke arahnya...
ReplyDelete